Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Muharram Saatnya Umat Sadar Kebangkitan Islam

Sabtu, 12 Juli 2025



Oleh : Ilma Kurnia P (Pemerhati Generasi)

Memasuki tahun baru Islam 1447 Hijriah adalah momentum yang tepat untuk menjadi refleksi diri dengan merenung dan melakukan muhasabah. Bulan muharram bukan sekadar hanya sebatas pergantian waktu saja, melainkan  bulan mulia yang penuh keberkahan dengan nilai historis dan spiritualnya. Bulan ini mengingatkan kita pada peristiwa besar dalam sejarah Islam yaitu, mulai dari peristiwa hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah. Hijrah ini bukan hanya perpindahan tempat, melainkan permulaan terbentuknya masyarakat Islam yang kuat, adil, dan berperadaban tinggi di bawah dasar Al Qur’an.  

Namun, dalam menyambut Muharram tahun ini, umat Islam justru diliputi oleh duka dan penderitaan yang mendalam. Dari peristiwa tragedi Gazza yang hingga saat ini belum ada titik temu, ditambah lagi kedzaliman yag terjadi didalam negeri dari mulai maraknya kasus pembunuhan, pelecehan seksual, pencurian, korupsi, dan masih banyak lagi kasus-kasus yang terjadi. Semua ini terjadi akibat sebuah system bobrok yang memecah belah persatuan umat. Baik persatuan pemikiran maupun persatuan bangsa. 

Seharusnya Muharram ini bukan sekedar pergantian waktu saja, tetapi bisa menjadi momen penting untuk perubahan dan semangat pembebasan dari sebuah sistem kufur ini hijrah untuk perubahan lebih baik lagi. Pada suatu saat Rasulullah bersama para sahabat meninggalkan sistem jahiliah dan membangun masyarakat Islam yang dipimpin oleh syariat. Tegaknya Islam kaffah tidak hanya menyelamatkan umat Islam, namun menjadi rahmat bagi seluruh alam. Islam tersebar ke berbagai belahan dunia, menjadi berkah bagi seluruh umat manusia. Namun, kini kondisi umat jauh dari masa kejayaannya. Sebutan sebagai khairu ummah hanya sekedar slogan saja. Umat Islam tercerai-berai oleh batas negara yang dikuasai oleh sistem sekuler sehingga menjauhkan pemahaman Islam dari kehidupan umum, dan terjajah oleh kepentingan politik serta ekonomi global. Disisi lain berbagai penjuru dunia, umat mengalami konflik, kemiskinan, krisis kepemimpinan, dan ketertinggalan teknologi. Semua ini terjadi karena umat meninggalkan aturan Allah dalam kehidupan mereka. Sistem sekuler yang merupakan sistem kufur dan dzalim telah berhasil memporakporandakan kehidupan umat saat ini. Tak hanya itu, sistem ini juga telah berhasil menjauhkan umat dari penerapan syariat Islam dalam kehidupan. Agama dipersempit hanya sebagai ranah ibadah individu saja. Sementara dalam hal lain seperti politik, ekonomi, hukum, dan pemerintahan diserahkan pada aturan manusia berupa undang undang.

Dalam sistem ini, negara tidak lagi hadir sebagai pelayan umat, melainkan berubah menjadi penjaga untuk kepentingan segelintir kaum elite. Inilah pangkal dari berbagai krisis yang menimpa umat Islam saat ini , krisis multidimensi tak bisa dihindari . Karena kehidupan mereka diatur oleh sistem yang tidak bersandar pada wahyu Ilahi.
Allah berfirman di dalam Al Qur’an yang artinya : “Siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit. Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta” (TQS. Taha:124) 

Dalam ayat ini telah di gambaran bahwa siapa saja yang mengabaikan petunjuk Allah akan menghadapi kehidupan yang penuh kesulitan dan keterhimpitan. Gambaran ini sangat sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi umat Islam saat ini, ditimpa berbagai krisis akibat menjauhnya dari ajaran-Nya. Oleh karena itu, dengan hadirnya bulan Muharramsaat ini seharusnya menjadi momentum untuk berubah. Sudah saatnya umat berhijrah secara maknawi, meninggalkan sistem buatan manusia dan kembali kepada penerapan sistem Islam secara kaffah dalam kehidupan.

Perubahan yang benar-benar mendasar tak akan tercapai hanya dengan sekadar mengganti sosok pemimpin. Tetapi dengan solusi yang hakiki pada kembalinya umat kepada Islam secara menyeluruh yang mencakup semua aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, ekonomi, politik, hingga tata kelola pemerintahan. Sehingga akan terciptaya sebuah kehidupn yang damai, Sejahtera, dan terjamin karena menjalani kehidupan sesuai aturan Allah. Disisi lain diperlukannya sosok pemimpin yang mampu mengarahkan dan memimpin umat agar bersatu dan tetap istiqomah di jalan islam sebuah pemimpin yang mampu menerapkan hukum syara’ dan adil. Yaitu dalam naungan kepemimpinan islam yang disebut khilafah. Kepemimpinan ini bukan hanya sekadar wacana ideologis, tapi kebutuhan nyata umat. Sejarah mencatat bahwa islam pernah memimpin ¾ dunia selama 13 abad, sehingga terbukti bahwa hanya islam lah yang mampu memberikan kenikmatan hidup yang luar biasa.

Momen bulan Muharram ini menjadi saat yang tepat untuk kita kembali semangat dalam kebangkitan islam, tidak hanya sekedar mengenang hijrah, tetapi menjadikannya inspirasi untuk berhijrah secara nyata, dari keterpurukan menuju kemuliaan, dari kezaliman sistem manusia menuju cahaya aturan Allah. Kebangkitan umat hanya akan terwujud jika umat ini kembali menjadikan Islam sebagai satu-satunya aturan hidup, dan memperjuangkan tegaknya sistem islam sebagai junnah yang akan melindungi dan memuliakan mereka. Wallahu a’lam bishawab…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar