Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Palestina dan Fajar Kebangkitan Umat di Depan Mata

Jumat, 11 Juli 2025


Oleh: Zunairoh

Meski negara Iran menyerang Israel dengan ratusan rudalnya, namun Israel tetap melancarkan serangan ke penduduk Palestina. Bahkan warga Palestina yang sedang antre berebut makanan ditembaki oleh militer Israel yang mengakibatkan 59 warga Gaza tewas. Otoritas kesehatan Gaza menyampaikan bahwa jumlah korban tewas warga Palestina di Jalur Gaza meningkat menjadi 56.412 orang, dengan 133.054 orang lainnya terluka sejak pecahnya konflik antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober 2023. (28/6). Dalam 24 jam terakhir, serangan Israel merenggut 81 nyawa warga Palestina dan menyebabkan 422 orang lainnya terluka. (CNBC Indonesia, 29/06/20250).  Perang Iran justru menunjukkan tidak satupun penguasa muslim yang benar-benar serius menolong Gaza.

Dorongan sebagian penguasa muslim termasuk indonesia untuk menekan Zionis menerima solusi dua negara adalah solusi untuk membodoh-bodohi umat dan sangat absurd. Zionis dan AS sampai kapan pun tidak akan menerima Palestina merdeka dengan kemerdekaan penuh. Begitu pun warga Palestina yang tulus dan lurus. Mereka tidak mungkin menerima ada sejengkal pun tanah kaum muslimin diberikan kepada penjajah. Mereka tidak mungkin mau mengkhianati perjanjian Umariyah dan pengorbanan para syuhada yang sudah mempertahankan tanah Palestina dengan nyawa mereka. Artinya pembantaian akan terus terjadi dan perlawanan juga tidak akan pernah surut.

Selain itu, presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyepakati kesepakatan rencana untuk mengakhiri perang di Gaza. Seperti dilaporkan Israel Hayom, Kamis (26/6/2025), Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyepakati rencana gencatan senjata di Gaza yang akan diterapkan dalam tempo dua pekan ke depan dengan tujuan percepatan dengan negara-negara Arab, sebagai bagian dari perluasan Abraham Accords. Abraham Accords akan diperluas sampai Suriah, Arab Saudi, dan negara-negara Arab. Mereka akan mengakui Israel dan menjalin hubungan diplomatik. (Republika.co.id, 27/06/2025)
Lantas, apa yang bisa diharapkan dari gencatan senjata tersebut? Umat Islam harus tetap fokus dan percaya bahwa solusi masalah Gaza dan Palestina adalah kehadiran Khilafah yang akan mengomando jihad. Umat tidak boleh lengah oleh opini bahwa seruan ini berarti rida rakyat Gaza terus dibantai. Umat harus ingat bahwa seruan solusi dua negara sudah dinarasikan sejak dulu, dan sepanjang itu pula pembantaian terus terjadi. 
Pembantaian di Gaza harus menjadi momen bangkitnya kesadaran umat bahwa berharap pada solusi Barat justru menjauhkan pada solusi hakiki. Solusi hakiki adalah menghadirkan Khilafah sebagai warisan nabi yang terbukti telah menjadi penjaga umat dan telah membawa umat kepada kebangkitan hakiki.
Khilafah memiliki peran sebagai perisai (junnah) bagi Palestina dan seluruh kaum muslim. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.” (HR Muttafaqun ’Alayh dll.). 

Oleh karena itu, umat harus mendukung dan segera terjun bergerak dalam perjuangan menegakkan Khilafah bersama kelompok dakwah ideologis. Ini adalah bukti keseriusan umat Islam menolong saudara sesama muslim di Gaza-Palestina, dan juga mengangkat umat yang lainnya dari kehinaan akibat hidup dalam naungan sistem sekuler kapitalisme. Selanjutnya seluruh umat Islam, termasuk muslim Palestina, akan hidup dalam keamanan dan kesejahteraan di bawah naungan Khilafah. Wallahualam bissawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar