Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Kelaparan Gaza dan Urgensi Kepemimpinan Islam Dunia

Senin, 12 Mei 2025



Oleh: U Diar

Perhatian dunia sebenarnya sudah lama tertuju pada wilayah Gaza. Sebab di Gaza sudah terjadi apa yang tidak sanggup dibayangkan oleh mereka yang hati nuraninya masih ada. Penyerangan terus terjadi, korban dari kalangan anak dan perempuan tak bisa dihindari. Mereka yang syahid sangat banyak, namun yang masih hidup tak terbayang penderitaannya.

Kelaparan setiap hari mereka hadapi. Ditengarai kelaparan ini adalah bagian yang disengaja alias dijadikan strategi penjajah untuk lebih cepat melakukan genosida pada penduduk Gaza. Bukan karena tidak ada manusia yang mau peduli, melainkan setiap bantuan sengaja tidak dibiarkan sampai ke panduduk Gaza dengan adanya blokade. Sehingga kelaparan di sana sampai berulang kali merenggut nyawa.

Dilaporkan seorang bayi di Gaza meninggal dunia pada Sabtu (3/5/2025) karena kekurangan gizi dan masalah pencernaan. Menurut dokter yang merawatnya, bayi bernama Jenan Alskafi itu tidak dapat diobati karena blokade total yang dilakukan Israel, hingga merusak bantuan kesehatan untuk seluruh penduduknya. Lebih lanjut dituliskan "Situasinya semakin memburuk setiap hari. Kami memiliki sekitar 9.000-10.000 anak yang dirawat karena kekurangan gizi," kata Jonathan Crickx, kepala komunikasi di badan anak-anak PBB UNICEF, dikutip dari Reuters. [1]

SindoNews merilis artikel berjudul "5 Bukti Israel Melakukan Kejahatan Perang di Gaza, dari Melanggar Konvensi Jenewa hingga Genosida" pada Senin, 16/10/2023. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa: Selain ratusan anak yang tewas akibat serangan udara Israel, anak-anak di Gaza juga tidak diberi makanan dan obat-obatan – yang merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa keempat. Hal ini terjadi karena Israel mengumumkan “blokade total” terhadap Gaza setelah serangan Hamas di Israel selatan pada Sabtu lalu, dengan jelas bahwa mereka tidak akan mengizinkan makanan, obat-obatan, bahan bakar dan komoditas penting lainnya masuk ke wilayah pesisir tersebut." [2]

Oleh karena itu tidak heran jika dunia internasional melaporkan kejahatan ini pada Mahkamah Pidana Internasional (ICC), hingga pada November 2024 keluar surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri dan Mantan Menteri Pertahanan Israel. Namun, kekuatan "di balik layar" Israel mungkin masih besar. Ketika penangkapan ini belum terjadi, ada berita baru yang justru menimbulkan pertanyaan publik.

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilarang mempublikasikan permohonan surat penangkapan baru terkait kasus Palestina. Para hakim memerintahkan agar proses tersebut dilakukan secara rahasia, terang The Guardian dalam laporan eksklusifnya. Dalam perintah tertutup yang dikeluarkan bulan ini, para hakim ICC memberi tahu Jaksa Karim Khan bahwa ia tidak boleh lagi menyebutkan secara publik keberadaan atau rencananya untuk mengajukan surat penangkapan. [3]

Dari sini, nampak bahwa pertolongan untuk kasus kelaparan Gaza memang butuh solidaritas lebih dari sesama saudara muslimnya saja. Sebab dunia seakan tak mampu "menyadarkan" penjajah akan kejahatan yang dilakukannya pada penduduk Gaza. Langkah meminta adanya campur tangan secara militer, ekonomi, dan politik untuk menghentikan genosida dan penghancuran di Gaza telah difatwakan oleh IUMS pada 4/4/2025 lalu. Seruan jihad melawan kedzaliman telah dikeluarkan, lantas dengan cara apa seruan ini didukung?

Jihad dalam menjaga dan menyelamatkan kaum muslimin yang sedang diserang oleh musuh adalah perkara wajib yang perlu disegerakan. Hanya saja, yang masih menyisakan pertanyaan besar, negara mana yang akan memimpin dan mengomando jihad tersebut? Jihad melawan musuh berupa entitas negara dan didukung oleh negara-negara besar tentunya kurang efektif bila dilakukan secara personal atau komunal dalam skala bukan negara. Apalagi jika yang dihadapi punya kekuatan super yang sampai bisa "mangkir" dari surat panggilan skala internasional.

Yang mampu mengorganisir adalah negara dengan kekuatan super power di atas penjajah, yaitu negara sekaliber Kekhalifahan Islam di Masa Umar bin Khattab dan Shalahuddin al Ayyubi dulu.

Negara dengan Kepemimpinan Islam berskala dunia inilah yang otoritasnya akan lebih kuat dibanding penjajah yang melakukan genosida dan yang menyebabkan kelaparan di Gaza. Sehingga selain memberikan bantuan kemanusiaan dan dukungan doa, penyelesaian kasus kelaparan di sana harus didukung dengan adanya upaya menghadirkan kembali kepemimpinan Islam Dunia ini.

Jalannya hadirnya haruslah mengikuti jalan yang dicontohkan Nabi Muhammad, yakni dilakukan secara edukatif kepada masyarakat melalui jamaah dan bersifat politis. Umat harus disadarkan dulu bahwa apa yang sedang terjadi saat ini berupa penderitaan kelaparan dll adalah penampakan dari sebuah akibat kependudukan paksa. Maka penyebab segala kesulitan ini yang harus dihentikan. Mengobati penderitaan perlu, namun menghilangkan penyebabnya harus disegerakan.

Untuk itulah kesadaran menghadirkan kembali kepemimpinan Islam Dunia ini perlu terus disuarakan. Sebab hanya kekuatan ini yang nantinya akan benar-benar sebanding dengan penjajah Gaza dan sekutu-sekutunya. Sehingga keberadaannya akan mampu melenyapkan seluruh penyebab utama penderitaan Gaza, termasuk menyudahi kelaparan di sana. Wallahu a'lam.[]

Referensi:
1. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7905863/israel-blokade-bantuan-anak-anak-di-gaza-meninggal-karena-kurang-gizi
2. https://international.sindonews.com/read/1226915/45/5-bukti-israel-melakukan-kejahatan-perang-di-gaza-dari-melanggar-konvensi-jenewa-hingga-genosida-1697418612
3. https://www.tribunnews.com/internasional/2025/04/30/icc-kunci-mulut-jaksa-surat-penangkapan-pejabat-israel-dilarang-diumumkan-ke-publik

Sumber gambar: VOA Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar