Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Akhiri Genosida Dengan Persatuan Umat Hakiki

Selasa, 15 Juli 2025




Oleh: Rinica M

Setidaknya 57.762 warga Palestina telah tewas dalam perang genosida Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, ungkap Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Kamis (10/07). Sebuah pernyataan kementerian menyebutkan bahwa 82 jenazah telah dibawa ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir, sementara 247 orang terluka, sehingga jumlah korban luka dalam serangan Israel menjadi 137.656.

Kementerian mencatat bahwa sembilan warga Palestina tewas dan lebih dari 78 orang terluka saat mencoba mendapatkan bantuan kemanusiaan dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah total pencari bantuan yang tewas akibat tembakan Israel sejak 27 Mei menjadi 782 orang dan 5.179 lainnya terluka. [1]

Tidak bisa dihentikannya genosida ini adalah bukti nyata bahwa segala rupa kutukan, kecaman, tidak didengar oleh penjajah. Seruan jihad yang pernah difatwakan IUMS pun tak mendapatkan sambutan semestinya, bahkan aksi damai buka blokade perbatasan pun tak digubris sama sekali oleh mereka yang tunduk dan patuh pada penjajah dan sekutunya.

Semuanya semakin menunjukkan dengan terang bahwa persoalan Gaza, yang adalah bagian dari umat Islam, memang harus diselesaikan oleh umat Islam sendiri dengan mengharapkan pertolongan Allah. Namun, bukan berarti mengandalkan pertolongan Allah diartikan secara sempit dengan hanya berdoa, sehingga peduli pada kasus genosida dianggap cukup hanya dengan mengingat Gaza dan mendoakan mereka.

Memohon pertolongan Allah adalah keharusan, akan tetapi melalukan usaha manusiawi segenap kemampuan juga perkara yang tidak boleh ditinggalkan. Selain doa, ikhtiar maksimal dijalankan. Pada persoalan Gaza nampak bahwa penjajah adalah entitas bersenjata, yang senjatanya disuplai oleh negara sekutunya secara sistematis. Artinya pada kekuatan penjajah ada gabungan dari negara pendukungnya yang memiliki kepentingan masing-masing di jalur Gaza.

Maka tidak fair jikalau Gaza dan penduduknya dibiarkan melawan ala kadarnya dengan persenjataan seadanya atau bahkan tanpa senjata sama sekali. Membiarkan mereka berjuang sendirian dapat dikatakan pengkhianatan besar, menyelisihi dalil bahwa umat ini adalah satu tubuh yang harus saling menjaga dan melindungi, melupakan kewajiban menolong sebagaimana yang ada dalam firman Allah surat Al Anfal ayat 72.

Oleh karena itu, jikalau penjajah saja disokong negara lain, maka seharusnya Gaza juga demikian. Sehingga persatuan hakiki umat Islam sangatlah penting untuk diadakan saat ini. Mengapa? Karena secara syari disebutkan bahwa kaum mukmin itu bersaudara (lihat Al Hujurat ayat 10), di larang berpecah belah (lihat Ali Imron ayat 103), dan harus menguatkan satu sama lain selayaknya bangunan (lihat HR Bukhori dan Muslim). Persaudaraan ini bisa hidup dan terasa tajinya jika disatukan dalam satu kepemimpinan tunggal untuk seluruh kaum muslimin di dunia di bawah naungan seorang kholifah.

Institusi yang dikepalai kholifah akan mengikat banyak negeri kaum muslimin menjadi kekuatan besar, yang bisa digerakkan dalam satu komando, dan diarahkan serentak untuk melakukan pembabasan terhadap Gaza. Jika tanpa ada kepemimpinan seperti ini, maka seruan apapun terkait penghentian genosida sama sekali tak menghentikan gempuran bom dan rudal.

Persatuan hakiki yang melampaui batas imaginer negara bangsa buatan penjajah ini pastinya akan mengusir dan mengakhiri genosida lebih efektif dibandingkan dengan sekadar retorika yang tidak didengarkan penjajah. Karena kekuatan yang dikomando kholifah ini bakal mampu menggerakkan kekuatan umat secara nyata untuk menolong saudaranya. Bahkan lebih dari itu kekuatan umat ini juga akan melepaskan belenggu penjajahan nonfisik pada negeri-negeri muslim di luar Gaza, sehingga umat bisa bangkit menunjukkan kemuliaanya.

Inilah alasan mengapa persatuan hakiki umat Islam itu mendesak diwujudkan. Bukan dengan jalan kekerasan, melainkan salah satunya dengan cara dakwah yang menyadarkan. Bahwa jika tanpa persatuan hakiki, umat menderita, sebagian mereka terjajah fisik seperti genosida Gaza, sebagian terbelenggu secara politik dan ekonomi.

Dan untuk melepaskan semuanya, ikhtiar harus dilakukan. Supaya tidak hanya sekedar terwujud persatuan yang melepaskan dari penjajahan, tapi juga terwujud institusi penerap Alquran. []


Referensi:
1. https://www.aa.com.tr/id/dunia/jumlah-korban-tewas-di-gaza-akibat-genosida-israel-di-gaza-dekati-57800-jiwa-/3627647

Sumber gambar: freepik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar